Lompat ke isi utama

Berita

BAWASLU INHU LAKUKAN SOSIALISASI PENGAWASAN PEMILU PARTISIPATIF BAGI PEMILI PEMULA DI SMK N 1 PASIR PENYU

Pasir Penyu-Bawaslu Indragiri Hulu Melakukan Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif Bagi Pemilih Pemula, bertempat di SMK N 1 Pasir Penyu Kabupaten Indragiri Hulu Selasa (03/10/2023) yang di hadiri oleh Siswa siswi SMK N 1 Pasir Penyu. Kegiatan Sosialisasi tersebut dibuka oleh ketua Bawaslu Inhu Dedi Risanto, dua anggota Bawaslu Inhu masing masing Kordiv SDMO dan Diklat M Lukman Said dan Kordiv Pencegahan Parmas dan Humas Said M Affandi. Kegiatan Sosialisasi tersebut selain pemateri dari internal bawaslu inhu juga menghadirkan dua narasumber diantaranya Kordiv Pencegahan Parmas dan humas Bawaslu Riau Amiruddin Sijaya dan ketua Pokja Kepemiluan JMSI Riau Zulpen Zuhri serta kepsek SMK Negeri 1 Pasir Penyu Siswandi tampak hadir dan memberikan sambutan baik kepada Bawaslu Inhu. "Dari kegiatan ini, diharapkan peserta yang merupakan pemilih pemula bisa berpartisipasi aktif sebagai pemilih dalam pemilu dan mengawasi pemilu di Inhu tahun 2024 mendatang," kata ketua Bawaslu Inhu Dedi Risanto seraya membuka secara resmi Pengawasan pemilu partisipatif bagi pemilih pemula pada pemilihan umum tahun 2024. Dalam pemaparan Kordiv Pencegahan Parmas dan humas Bawaslu Riau Amiruddin Sijaya menjelaskan, kalau pemilih pemula usia 17 tahun dan generasi gend Z haruslah aktif dalam kegiatan pemilu tahun 2024 mendatang, baik aktif sebagai pemilih maupun aktif sebagai pengawas pemilu. "Pemilih pemula sangat penting berpartisifasi dalam pemilu, siswa yang punya hak pilih harus menggunakan hak pilihnya untuk menentukan arah kepentingan dan pembangunan dari pemimpin yang dihasilkan dari pemilu," kata Amiruddin Sijaya dalam paparannya. Bahkan dalam beberapa teori kata Amiruddin ada yang menyebutkan, "Buta terburuk adalah buta politik" dimana pemilih pemula haruslah mengetahui tentang pemilu, penyelenggara pemilu dan peserta pemilu untuk bisa aktif menggunakan hak pilih. Semantara itu Pokja Kepemiluan JMSI Riau tampak menayangkan video singkat motifasi menjadi pemilih pemula yang meberikan haknpilih serta ikut mengawasi Pemilu, untuk menghasilkan pemilu yang demokratis dan berintegritas melibatkan pemilih pemula. Zulpen juga menjelaskan perbedaan antara media mainstream dengan media sosial kepada peserta seminar partisipatif pemilih pemula, para siswa disarankan bijak mermedia sosial dan membuat postingan konten. "Jangan menyebarkan konten ujaran kebencian dan informasi hoax terkait pemilu," kita Zulpen dalam paparannya. Bahkan Zulpen juga menyampaikan, partisipasi pemilih pemula diketahui cukup rendah, padahal pemilih pemula memiliki potensi besar untuk mempengaruhi hasil pemilu, dan membawa perubahan signifikan karena pemilih pemula mewakili generasi baru pemilih yang akan memainkan peranpenting dalam politik di masa depan. Dalam kesimpulannya, banyak pemilih pemula yang tidak mengerti sama sekali bahkan menjauhi hal-hal yang berbau politik. Padahal, politik merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Oleh karen aitu, penting sekali pemilih pemula ikut pendidikan politik dan mengetahui informasi pemilu. Penulis : ardi Piliang
Tag
Berita